Laman

KESEHATAN

Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, untuk mengatur kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu penunjang kebahagian tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya kita dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. :“Mohonllah kepada Allah pngampunan,

Ibnu Ato'illah Assakandary

Nama  lengkapnya adalah Syeikh Imam Tajuddin al Tarjamani al arifin abu al Fadil Abu al Abbas Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Abdurrahman  bin Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Husain bin Ato'illah al Judzaamy al Maliky al Sakandary al Syadzily. Kata judzaamy ini, di nisbatkan keturunannya yang asli arab karma kakek-kakeknya dari daerah Juddzam yang datang ke Mesir. lalu singgah di kota Iskandariah setelah masuknya islam di Mesir. Ibnu ato'illah lahir di Mesir pada masa abad tujuh hijriyah masa kejayaan ahli sufi dan ahli ilmu di Mesir.

SEJARAH PENULISAN AL-QUR’AN DAN PERKEMBANGANNYA Bag. II

Murid-murid Abu al-Aswad kemudian mengembangkan beberapa variasi baru dalam penulisan bentuk harakat tersebut. Ada yang menulis tanda itu dengan bentuk kubus (murabba’ah), ada yang menulisnya dengan bentuk lingkaran utuh, dan ada pula yang menulisnya dalam bentuk lingkaran yang dikosongkan bagian tengahnya. Dalam perkembangan selanjutnya, mereka kemudian menambahkan tanda sukun (yang menyerupai bentuk kantong air) dan tasydid (yang menyerupai bentuk busur) yang diletakkan di bagian atas huruf. 

SEJARAH PENULISAN AL-QUR’AN DAN PERKEMBANGANNYA

PENDAHULUAN
Setelah panitia penulisan mushaf al-Qur’an yang ditunjuk dan diawasi langsung oleh Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan r.a. selesai menunaikan tugasnya, beliau kemudian melakukan beberapa langkah penting sebelum kemudian mendistribusikan mushaf-mushaf itu ke beberapa wilayah Islam. Langkah-langkah penting itu adalah

1. Membacakan naskah final tersebut di hadapan para sahabat. Ini dimaksudkan sebagai langkah verifikasi, terutama dengan suhuf yang dipegang oleh Hafshah binti ‘Umar r.a.
2. Membakar seluruh manuskrip al-Qur’an lain. Sebab dengan selesainya mushaf resmi tersebut, keberadaan pecahan-pecahan tulisan al-Qur’an dianggap tidak diperlukan lagi. Dan itu sama sekali tidak mengundang keberatan para sahabat. Ali bin Abi Thalib r.a. menggambarkan peristiwa itu dengan mengatakan,

Imam Bushiri Bag. II

Qasidah Imam Bushiri.

Mengapa di namakan Burdah.?
Makam Imam Bushiri
Cerita ini di utarakan oleh Sa'duddin al Faroqi ketika sedang mengalamai sakit mata, yang parah sekali yang bisa-bisa menyebabakan kebutaan. Suatu ketika sedang tidur mimpi bertemu dengan sesorang yang tidak di kenalnya berkata kepadanya, datanglah kepada al Shohib Baha'uddin. mintalah darinya qasidah burdah lalu tempelkan ke mata kamu, maka insyaallah akan sembuh degan izin Allah. Lalu bangunlah Sa'duddin dari tidurnya seketika datang kepada al Shohib Bahauddin, dan menceritakan kejadian mimpinya kepada al Shohib Bahauddin. lalu Baha'uddin menjawab "saya tidak punya qasidah yang bernama burdah", saya hanya mempuyai qasidah madh (pujian ke Nabi) karangan syekh Imam Bushiri, saya juga pernah menjadikan lantaran obat dengan madh ini. Lalu Sa'duddin mengeluarkan qasidah tersebut dan menaruhnya ke matanya Sa'duddin. sembuhlah matnya dari sakit terrsebut.

Mutiara Hikmah Ibnu 'Athaillah dari al-Hikam dan Latha'if al-Minan


Sikapi ujian-Nya dengan benar.


"Bisa jadi engkau memperoleh 
tambahan kurnia dalam kesukaran, 
apa yang dalam puasa dan solat 
tidak engkau dapatkan.


Bisa jadi Allah memberimu maka menolakmu, 
dan bisa jadi Dia menolakmu maka memberimu.



Penolakan dari Allah 
terasa pedih bagimu 
hanya kerana engkau tak mengerti 
rahmat Allah di balik penolakan itu.


MANISNYA HAWA NAFSU ITU PAHIT RASANYA

"Orang yang hebat dan kuat adalah orang yang bisa mengalahkan dan menguasai hawa nafsunya"


Hati itu tempat bertahtanya iman, dan makrifatnya keyakinan, dan semua ini adalah obat bagi penyakit yang diakibatkan oleh hawa nafsu dan syahwat. Akan tetapi apabila penyakit seperti ini telah menjalar ke hati, maka tidak ada lagi tempat pengobatannya. Itulah kesukarannya pengobatan, sehingga sulit untuk sembuh.
Hawa nafsu dan syahwat badani termasuk penyakit hati yang sering menghinggapi manusia. Apabila hawa nafsu itu telah masuk dan menusuk hati, maka rusaklah hati, dan apabila dibiarkan saja, ia akan membusuk, dan sukar disembuhkan. Dosa karena hawa nafsu itu ibarat setetes kotoran yang jatuh di atas lembaran hati manusia. Sekali manusia itu berbuat dosa, satu titik kotoran melekat di atas hati. Apabila tidak dicegah, tetesan dosa itu lama kelamaan akan menutup seluruh permukaan hati, maka gelaplah hati. Ia tertutup dari sinar iman karena sudah dipenuhi oleh kegelapan dosa dan hawa nafsu.

Syeikh Imam Busyiri (Shohibul qosidah Burdah) Bagian I

Imama Bushiri shobibul madh atau pengarang qosidah burdah itu bernama lengkap, Syarofuddin Muhammad bin Sa'id bin Hamad bin Abdullah Al Shonhaji al Dalaashi al Busyiri al Dalaashiri.
Masjid Imam Busyiri dan Makamnya di Alexandiria Mesir

Imam Bushiri di lahirkan di desa Dalaash Maroko. pada tahun 608 H/1212 M. Imam Bushiri lahir pada masa keemasan ulama'-ulama' besar  pada abad 7 hijriyah, di antara ulama' yang masyhur pada masa itu ialah Syeikh Ahmad Badawi (678 H) Syeikh Ibrahim ad Dasuqy (672 H) Syeikh Izzuddin bin Abdussalam (660 H) Syeikh Abu Hasan Assazdali (656 H) syeikh Ibnu Atto' Assakandari (709 H) dan Syeikh Ibnu Daqiq  Al 'Aidi (702 H).

Menyambut Ramadhan Amalan bulan Sya'ban


Cetak E-mail
Ditulis oleh Dewan Asatidz   
Saudara-saudara seiman !!!
Mari kita sambut bulan Ramadhan yang penuh berkah mulai bulan Sya'ban ini. Kita persiapkan diri kita baik fisik dan rohani untuk bulan yang penuh karunia tersebut.

Mempersiapkan rohani kita adalah dengan mulai mempelajari hal-hal penting yang perlu kita amalkan selama bulan tersebut. Kita buka kembali pelajaran fiqhus-syiyam kita, yaitu  fikih berpuasa yang benar dan sesuai ajaran. Kita sadarkan diri dan kesadaran kita akan pentingnya bulan tersebut bagi agama dan keimanan kita.
Secara fisik, kita juga harus mempersiapkan diri di bulan ini dengan melatih diri memperbanyak ibadah dan khususnya puasa. Itulah salah satu hikmah kita dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban ini. Dan di bulan Sya'ban ini juga ada malam nisfu sya'ban, yaitu malam pertengahan bulan Sya'ban. Lepas dari kuat tidaknya dalil mengenai amalam pada malam tersebut, namun malam itu bisa kita jadikan waktu pengingat kembali akan persiapan-persiapan kita dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh maghfirah. Berikut ini hadist-hadist seputar keutamaan bulan Sys'ban semoga bisa kita baca dan amalkan:
Dari Aisyah r.a. beliau berkata:"Rasulullah s.a.w. berpuasa hingga kita mengatakan tidak pernah tidak puasa, dan beliau berbuka (tidak puasa) hingga kita mengatakan tidak puasa, tapi aku tidak pernah melihat beliau menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa selain bulan Ramadhan kecuali pada bulan Sya'ban". (h.r. Bukhari). Beliau juga bersabda:"Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan".
Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah s.a.w.:'Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa  (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya'ban? Rasulullah s.a.w. menjawab:"Itu bulan dimana manusia banyak melupakannya antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa". (h.r. Abu Dawud dan Nasa'i).
Dari A'isyah: "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.
Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih lainnya. Wallahu a'lam

Situs-situs Timur Tengah

Tempat download Murottal Al Qur'an Banyak pilihan dari para suara emas ahli Qur'an..

http://www.islamway.com/?iw_s=Quran

Tempat download kitab-kitab Islam gratis..

http://shamela.ws/index.php/main

http://www.waqfeya.com/book.php?bid=113

Nonton Tv Arab..

http://www.livestation.com/channels/43-al-jazeera-arabic

Televisi Mesir..

http://www.watchfomny.com/A-Tv-Egypt.php
 

Keutamaan Dan Amalan Bulan Sya'ban

SYA’BAN adalah bulan yang sangat mulia dan disebut bulan Rasulullah saw. Beliau selalu berpuasa pada bulan ini hingga datang bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Sya’ban adalah bulanku. Sesiapa berpuasa satu hari pada bulanku ini, surga adalah miliknya.”
Diriwayatkan dari Imam Shadiq as bahwa ketika bulan Sya’ban tiba, Imam Ali Zainul Abidin as mengumpulkan para sahabat beliau seraya berkata kepada mereka, “Wahai sahabat-sahabatku, tahukah kalian bulan apa ini? Ini adalah bulan Sya’ban. Rasulullah saw selalu bersabda, ‘Sya’ban adalah bulanku.’ Maka, berpuasalah pada bulan ini demi kecintaan kalian kepada beliau dan untuk bertaqarrub kepada Tuhan kalian. Demi Allah yang jiwa Ali bin Husain berada di genggaman tangan-Nya, aku pernah mendengar ayahku, Husain bin Ali as berkata, ‘Aku pernah mendengar dari Amirul Mukminin as bahwa sesiapa berpuasa pada bulan Sya’ban demi kecintaannya kepada Rasulullah dan untuk bertaqarrub kepada Allah, niscaya Ia akan mencintanya, mendekatkannya kepada kemuliaannya pada hari kiamat, dan menganugerahkan surga kepadanya.”
Amalan-amalan Umum
Amalan-amalan umum (pada bulan ini) adalah sebagai berikut.
1. Membaca (zikir berikut) sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap hari.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَ أَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ
Astaghfirullaha wa as-aluhut-taubah
2. Membaca (zikir berikut) sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap hari.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahalladzî lâ ilâha illa huwarrahmânurrahîm al-hayyul-qayyûmu wa atuubu ilaihi
Menurut sebagian hadis, al-hayyul qayyûm dibaca sebelum ar-rahmânur rahîm. Jika dibaca dengan kedua cara tersebut, justru lebih baik. Dari sebagian hadis dapat dipahami bahwa doa dan zikir terbaik di bulan ini adalah istighfar, dan sesiapa membaca istighfar sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap harinya, pahalanya sama dengan membaca istighfar sebanyak tujuh puluh ribu kali di bulan-bulan lain.
3. Bersedekah meskipun dengan setengah biji kurma sehingga Allah akan mengharamkan badan kita dari api jahanam. Diriwayatkan bahwa Imam Shadiq as pernah ditanya tentang keutamaan berpuasa di bulan Rajab. Beliau berkata, “Mengapa kalian lupa dengan puasa di bulan Sya’ban?” Perawi berkata, “Wahai putra Rasulullah, apakah pahala orang yang berpuasa satu hari di bulan Sya’ban?” “Demi Allah, surga adalah pahalanya,” tegas beliau. Ia bertanya kembali, “Wahai Putra Rasulullah, apakah amalan terbaik di bulan ini?” Beliau berkata, “Bersedekah dan istighfar. Sesiapa bersedekah di bulan Sya’ban, Allah Swt akan memelihara sedekah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya sehingga pada hari kiamat sedekah tersebut sampai di tangan pemiliknya seperti Gunung Uhud besarnya.”
4. Membaca bacaan (berikut ini) sebanyak seribu kali di sepanjang bulan karena ia memiliki pahala yang tak terhingga. Di antaranya, ibadah seribu tahun akan ditulis di catatan amalnya.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
Laa ilaaha illallahu wa laa na’budu illa iyyahu mukhlishiina lahuddiinaa wa law karihal musyrikuuna
(Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali Ia dengan memurnikan agama hanya bagi-Nya meskipun kaum musyrikin menentang [kami])
5. Mendirikan dua rakaat shalat di setiap hari Kamis. Pada setiap raka’at, setelah membaca surah al-Fâtihah, bacalah surah at-Tauhîd sebanyak seratus kali. Setelah membaca salam, bacalah shalawat sebanyak seratus kali.
6. Banyak membaca shalawat.
7. Membaca shalawat yang diriwayatkan dari Imam Zainul Abidin as.

Selamat Datang Bulan Sya'ban

Tiga bulan muharrah (yang di mulyakan) Allah, yaitu rajab sya'ban dan Ramadan. tepat hari ini sabtu 2 juli 2011 kita telah berpisah dengan bulan rajab dan kita memasuki bulan sya'ban. lalu apa persipan kita untuk memasuki bulan suci muharram selanjutnya yaitu bulan suci ramadan.? Pertanyaan ini menggema di lerung hati sanubari kita sebagai insan akademis yang sehari-hari bergelut dengan ilmu agama. sudahkan kita termasuk insan yang termasuk kategori " bertambah ilmu bertambah kedekatan kita dengan Allah" atau malah sebaliknya, kita bertambah ilmu bertambah jauh dengan Allah...? Ya Allah,.. Allahumma bariklana fi rojaba wa sya'ban wabaligna fi Ramadhan. do'a ini di ajarkan kepada umat Islam, oleh sang penakluk sang penolong pemberi syafa'at Nabi besar Muhammad SAW. apa sebenarya rahasia tiga bulan yang di mulyakan oleh Allah ini.?

Mari kita introfeksi diri kita masing-masing. Memanng manusia adalah hamba yang di beri sifat salah dan lupa, buka seperti makluk Allah yang suci tak pernah salah seperti malaikat. Tapi manusia akan bisa melebihi kedudukan malaikat jika manusia mampu menjalankan perinyah Allah dan menjahui apa yang di larangNya.

Umat Islam adalah umat yang sangat istimewa di antara umat-umat sebelum islam. Islam istimewa di antara agama samawi. di antara keistimewaan umat Islam (umat Muhammad SAW.) adalah, di aunugrahinya bulan-bulan yang penuh berkah dan di agungkan langsung oleh Allah SWT. tidak seperti umat terdahulu yang tidak ada keistimewaan bulan dan sebagainya. Nah penulis pada kesempatan di bulan mulya ini (Sya'ban) ingin menyampaikan untain hikmah di balik bulan penuh berkah ini, walaupun penulis sendiri belum bisa memaksimalkan waktu di bulan penuh berkah ini. Tapi itulah daya upaya sebagai insan akademis, kita bisa saling mengingatkan diri kita masing - masing, supaya tidak terlalu jauh kita dari rahmat Allah dan selalu bisa berusaha mendekatkan diri pada Allah SWT. amiin.

Baru saja tadi habis sholat Isa' berjama'ah di masjid Raudlatus Sholohin di bilangan 8 Distrik Kairo Mesir saya mengikuti muhadhoroh atau ceramah kultum yang di samapaikan oleh Imam masjid tersebut, ma'af gak tahu namanya siapa imam tersebut, tapi intiya sang imam menyampaikan hikmah di balik nama bulan Sya'ban.adlah bulan yang agung banyak kautamaan yang harus di usahakan melakukanya oleh umat Islam.

Diceritakan Imam Ali bin Abi Thalib radiyalloh anhu. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Rajab bulan Allah Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan sya'ban, maka wajib baginya surga. Barangsiapa yang dua hari, maka ia akan menjadi sahabat para nabi dan shiddiqin pada hari kiamat. Barangsiapa yang berpuasa penuh satu bulan dan bersambung dengan bulan Ramadhan, maka dosa-dosa diampuni, dosa kecil maupun dosa besarnya walaupun ia berasal dari darah haram.”
Hadis ini bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (radhiyallah Anhu) dari ayahnya dari bapak-bapaknya dari Imam Ali bin Abi Thalib ((radhiyallah Anhum)). (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 55)

Hadis ini ada beberapa ulama' mengatakan adalah dho'if dan maudu'. tapi menurut sebagian ulama' hadis dho'if boleh di jadikan fadhoilulamal, sebagai motifasi untuk giat melaksakan ibadah kepada Allah. Allah maha tahu apa yang di kerjakan hambanya, amalan baik tidak akan di sia-siakan oleh Allah dana akan di catat sebagia malan yang termasuk di ridhoi Allah jika niat ikhlas karna Allah.

ada banyak keutamaan pada bulan Rajab ini, itu semua adalah motivasi untuk memasuki bulan yang sangat suci di antara bulan-bulan lain. dimana pada salah satu malam di bulan suci itu di turunkan Al Qur'an dan satu malam itu di namakan malam "lailatul qodar" yaitu malam yang di lipat gandakan semua malan umat islam sampai-sampai malam itu lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun. ini adlah termasuk keutamaan umat Islam walau di beri umur pendek tidak seperti umur umat terdahulu yang mencapai ratusan tahun. tapi umat islam setiap satu tahu di beri satu malam yang lebih baik dari 83 tahu jika rata-rata umur umat islam 63 tahun di kali 83 tahun sama dengan 5229 tahu. Subhanallah Allah mah adil dan bijaksana.Maka dari itu tiga bulan berturut-turut yang di mulyakan Allah adalah bulan pembuka untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Akhirnya kita hanya bisa berusaha dan berdo'a semoga Allah sealu membimbing kita dan memberikan rahmat dan inayahnya sehingga kita bisa menjemput dan melaksanakn ibadah di dalam bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT. amiin.

Imam Dzunnun Al-Misry

 

Sang wali yang haus hikmah

Sufi agung yang memberikan kontribusi besar terhadap dunia pemahaman dan pengamalan hidup dan kehidupan secara mendalam antara makhluk dengan sang pencipta, makhluk dan sesama ini mempunyai nama lengkap al-Imam al-A'rif al-Sufy al-Wasil Abu al-Faidl Tsauban bin Ibrahim, dan terkenal dengan Dzunnun al-Misry. Kendati demikian besar nama yang disandangnya namun tidak ada catatan sejarah tentang kapan kelahirannya.

Perjalanan menuju Mesir
Waliyullah yang bangga dan dibanggakan oleh Mesir ini berasal dari Nubay (satu suku di selatan Mesir) kemudian menetap di kota Akhmim (sebuah kota di propinsi Suhaj). Kota Akhmin ini rupanya bukan tempat tinggal terakhirnya. Sebagaimana lazimnya para sufi, ia selalu menjelajah bumi mensyiarkan agama Allah mencari jati diri, menggapai cinta dan ma'rifatulah yang hakiki.

Suatu ketika dalam perjalanan yang dilalui kekasih Allah ini, ia mendengar suara genderang berima rancak diiringi nyanyi-nyanyian dan siulan khas acara pesta. Karena ingin tahu apa yang terjadi ia bertanya pada orang di sampingnya : "ada apa ini?". Orang tersebut menjawab : Itu sebuah pesta perkawinan. Mereka merayakannya dengan nyanyi-nyanyian dan tari-tarian yang diiringi musik ". Tidak jauh dari situ terdengar suara memilu seperti ratapan dan jeritan orang yang sedang dirundung duka. "Fenomena apa lagi ini ?" begitu pikir sang wali. Iapun bertanya pada orang tadi. Dengan santai orang tersebut menjawab : "Oh ya, itu jeritan orang yang salah satu anggota keluarganya meningal. Mereka biasa meratapinya dengan jeritan yang memekakkan telinga ". Di sana ada suka yang dimeriahkan dengan warna yang tiada tara. Di sini ada duka yang diratapi habis tak bersisa. Dengan suara lirih, ia mengadu : "Ya Allah aku tidak mampu mengatasi ini. Aku tidak sanggup berlama-lama tinggal di sini. Mereka diberi anugerah tidak pandai bersyukur. Di sisi lain mereka diberi cobaan tapi tidak bersabar ". Dan dengan hati yang pedih ia tinggalkan kota itu menuju ke Mesir (sekarang Kairo).

Perjalanan ke dunia tasawuf

Banyak cara kalau Allah berkehendak menjadikan hambanya menjadi kekasihnya. Kadang berliku penuh onak dan duri. Kadang lurus bak jalan bebas hambatan. Kadang melewati genangan lumpur dan limbah dosa. Tak dikecualikan apa yang terjadi pada Dzunnun al-Misri. Bukan wali yang mengajaknya ke dunia tasawuf. Bukan pula seorang alim yang mewejangnya mencebur ke alam hakikat. Tapi seekor burung lemah tiada daya.
 
Pengarang kitab al-Risalah al-Qusyairiyyah bercerita bahwa Salim al-Maghriby menghadap Dzunnun dan bertanya "Wahai Abu al-Faidl !" begitu ia memanggil demi menghormatinya "Apa yang menyebabkan Tuan bertaubat dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah SWT ? ". "Sesuatu yang menakjubkan, dan aku kira kamu tidak akan mampu". Begitu jawab al-Misri seperti sedang berteka-teki. Al-Maghriby semakin penasaran "Demi Dzat yang engkau sembah, ceritakan padaku" lalu Dzunnun berkata : "Suatu ketika aku hendak keluar dari Mesir menuju salah satu desa lalu aku tertidur di padang pasir. Ketika aku membuka mata, aku melihat ada seekor anak burung yang buta jatuh dari sangkarnya. Coba bayangkan, apa yang bisa dilakukan burung itu. Dia terpisah dari induk dan saudaranya. Dia buta tidak mungkin terbang apalagi mencari sebutir biji. Tiba-tiba bumi terbelah. Perlahan-lahan dari dalam muncul dua mangkuk, yang satu dari emas satunya lagi dari perak. Satu mangkum berisi biji-bijian Simsim, dan yang satunya lagi berisi air. Dari situ dia bisa makan dan minum dengan puas. Tiba-tiba ada kekuatan besar yang mendorongku untuk bertekad : "Cukup… aku sekarang bertaubat dan total menyerahkan diri pada Allah SWT. Akupun terus bersimpuh di depan pintu taubat-Nya, sampai Dia Yang Maha Asih berkenan menerimaku".

Perjalanan ruhaniah
Ketika si kaya tak juga kenyang dengan bertumpuknya harta. Ketika politisi tak jua puas dengan indahnya kursi. Maka kaum sufipun selalu haus dengan kedekatan lebih dekat dengan Sang Kekasih sejati. Selalu ada kenyamanan yang berbeda. Selalu ada kebahagiaan yang tak sama.

Maka demikianlah, Dzunnun al-Misri tidak puas dengan hikmah yang ia dapatkan dari burung kecil tak berdaya itu. Baginya semuanya adalah media hikmah. Batu, tumbuhan, wejangan para wali, hardikan pendosa, jeritan kemiskinan, rintihan orang hina semua adalah hikmah.

Suatu malam, tatkala Dzunnun bersiap-siap menuju tempat untuk ber-munajat ia berpapasan dengan seorang laki-laki yang nampaknya baru saja mengarungi samudera kegundahan menuju ke tepi pantai kesesatan. Dalam senyap laki-laki itu berdoa "Ya Allah Engkau mengetahui bahwa aku tahu ber-istighfar dari dosa tapi tetap melakukannya adalah dicerca. Sungguh aku telah meninggalkan istighfar, sementara aku tahu kelapangan rahmatmu. Tuhanku… Engkaulah yang memberi keistimewaan pada hamba-hamba pilihan-Mu dengan kesucian ikhlas. Engkaulah Zat yang menjaga dan menyelamatkan hati para auliya' dari datangnya kebimbangan. Engkaulah yang menentramkan para wali, Engkau berikan kepada mereka kecukupan dengan adanya seseorang yang bertawakkal. Engkau jaga mereka dalam pembaringan mereka, Engkau mengetahui rahasia hati mereka. Rahasiaku telah terkuak di hadapan-Mu. Aku di hadapan-Mu adalah orang lara tiada asa ". Dengan khusyu' Dzunnun menyimak kata demi kata rintihan orang tersebut. Ketika dia kembali memasang telinga untuk mengambil hikmah di balik ratapan lelaki itu, suara itu perlahan menghilang sampai akhirnya hilang sama sekali di telan gulitanya sang malam namun menyisakan goresan yang mendalam di hati sang wali ini.

Di saat yang lain ia bercerita pernah mendengar seorang ahli hikmah di lereng gunung Muqottom. " Aku harus menemuinya " begitu ia bertekad kemudian. Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan iapun bisa menemukan kediaman lelaki misterius. Selama 40 hari mereka bersama, merenungi hidup dan kehidupan, memaknai ibadah yang berkualitas dan saling tukar pengetahuan. Suatu ketika Dzunnun bertanya : "Apakah keselamatan itu?". Orang tersebut menjawab "Keselamatan ada dalam ketakwaan dan al-Muroqobah (mengevaluasi diri)". "Selain itu ?". pinta Dzunnun seperti kurang puas. "Menyingkirlah dari makhluk dan jangan merasa tentram bersama mereka!". "Selain itu ?" pinta Dzunnun lagi. "Ketahuilah Allah mempunyai hamba-hamba yang mencintai-Nya. Maka Allah memberikan segelas minuman kecintaan. Mereka itu adalah orang-orang yang merasa dahaga ketika minum, dan merasa segar ketika sedang haus". Lalu orang tersebut meninggalkan Dzunnun al-Misri dalam kedahagaan yang selalu mencari kesegaran cinta Ilahi.

Kealiman Dzunnun al-Misri
Betapa indahnya ketika ilmu berhiaskan tasawuf. Betapa mahalnya ketika tasawuf berlandaskan ilmu. Dan betapa agungnya Dzunnun al-Misri yang dalam dirinya tertata apik kedalaman ilmu dan keindahan tasawuf. Nalar siapa yang mampu membanyah hujjahnya. Hati mana yang mampu berpaling dari untaian mutiara hikmahnya. Dialah orang Mesir pertama yang berbicara tentang urutan-urutan al-Ahwal dan al-Maqomaat para wali Allah.

Maslamah bin Qasim mengatakan "Dzunnun adalah seorang yang alim, zuhud wara', mampu memberikan fatwa dalam berbagai disiplin ilmu. Beliau termasuk perawi Hadits ". Hal senada diungkapkan Al-Hafidz Abu Nu'aim dalam Hilyah-nya dan al-Dzahabi dalam Tarikh-nya bahwasannya Dzunnun telah meriwayatkan hadits dari Imam Malik, Imam Laits, Ibn Luha'iah, Fudail ibn Iyadl, Ibn Uyainah, Muslim al-Khowwas dan lain-lain. Adapun orang yang meriwayatkan hadis dari beliau adalah al-Hasan bin Mus'ab al-Nakha'i, Ahmad bin Sobah al-Fayyumy, al-Tho'i dan lain-lain. Imam Abu Abdurrahman al-Sulamy menyebutkan dalam Tobaqoh-nya bahwa Dzunnun telah meriwayatkan hadis Nabi dari Ibn Umar yang berbunyi " Dunia adalah penjara orang mu'min dan surga bagi orang kafir".

Di samping lihai dalam ilmu-ilmu Syara', sufi Mesir ini terkenal dengan ilmu lain yang tidak digoreskan dalam lembaran kertas, dan datangnya tanpa sebab. Ilmu itu adalah ilmu Ladunni yang oleh Allah hanya khusus diberikan pada kekasih-kekasih-Nya saja.

Karena demikian tinggi dan luasnya ilmu sang wali ini, suatu ketika ia memaparkan suatu masalah pada orang di sekitarnya dengan bahasa Isyarat dan Ahwal yang menawan. Seketika itu para ahli ilmu fiqih dan ilmu 'dhahir' timbul rasa iri dan dan tidak senang karena Dzunnun telah berani masuk dalam wilayah (ilmu fiqih) mereka. Lebih-lebih ternyata Dzunnun mempunyai kelebihan ilmu Robbany yang tidak mereka punyai. Tanpa pikir panjang mereka mengadukannya pada Khalifah al-Mutawakkil di Baghdad dengan tuduhan sebagai orang Zindiq yang memporak-porandakan syari'at. Dengan tangan dirantai sufi besar ini dipanggil oleh Khalifah bersama murid-muridnya. "Benarkah engkau ini zahidnya negeri Mesir?". Tanya khalifah kemudian. "Begitulah mereka mengatakan". Salah satu pegawai raja menyela : " Amir al-Mu'minin senang mendengarkan perkataan orang yang zuhud, kalau engkau memang zuhud ayo bicaralah".

Dzunnun menundukkan muka sebentar lalu berkata "Wahai amiirul mukminin…. Sungguh Allah mempunyai hamba-hamba yang menyembahnya dengan cara yang rahasia, tulus hanya karena-Nya. Kemudian Allah memuliakan mereka dengan balasan rasa syukur yang tulus pula. Mereka adalah orang-orang yang buku catatan amal baiknya kosong tanpa diisi oleh malaikat. Ketika buku tadi sampai ke hadirat Allah SWT, Allah akan mengisinya dengan rahasia yang diberikan langsung pada mereka. Badan mereka adalah duniawi, tapi hati adalah samawi…….".

Dzunnun meneruskan mauidzoh-nya sementara air mata Khalifah terus mengalir. Setelah selesai berceramah, hati Khalifah telah terpenuhi oleh rasa hormat yang mendalam terhadap Dzunnun. Dengan wibawa khalifah berkata pada orang-orang datang menghadiri mahkamah ini : "Kalau mereka ini orang-orang Zindiq maka tidak ada seorang muslim pun di muka bumi ini". Sejak saat itu Khalifah al-Mutawaakil ketika disebutkan padanya orang yang Wara' maka dia akan menangis dan berkata "Ketika disebut orang yang Wara' maka marilah kita menyebut Dzunnun".

Pujian para ulama' terhadap Dzunnun
Tidak ada maksud paparan berikut ini supaya Dzunnun al-Misri menjadi lebih terpuji. Sebab apa yang dia harapkan dari pujian makhluk sendiri ketika Yang Maha Sempurna sudah memujinya. Apa artinya sanjungan berjuta manusia dibanding belaian kasih Yang Maha Penyayang ?. Dan hanya dengan harapan semoga semua menjadi hikmah dan manfaat bagi semua paparan berikut ini hadir.

Imam Qusyairy dalam kitab Risalah-nya mengatakan "Dzunnun adalah orang yang tinggi dalam ilmu ini (Tasawwuf) dan tidak ada bandingannya. Ia sempurna dalam Wara', Haal, dan adab". Tak kurang Abu Abdillah Ahmad bin Yahya al-Jalak mengatakan "Saya telah menemui 600 guru dan aku tidak menemukan seperti keempat orang ini : Dzunnun al-Misry, ayahku, Abu Turob, dan Abu Abid al-Basry". Seperti berlomba memujinya sufi terbesar dan ternama Syaikh Muhiddin ibn Araby Sulton al-Arifin dalam hal ini mengatakan "Dzunnun telah menjadi Imam, bahkan Imam kita".

Pujian dan penghormatan pada Dzunnun bukan hanya diungkapkan dengan kata-kata. Imam al-Munawi dalam Tobaqoh-nya bercerita : “Sahl al-Tustari (salah satu Imam tasawwuf yang besar) dalam beberapa tahun tidak duduk maupun berdiri bersandar pada mihrab. Ia juga seperti tidak berani berbicara. Suatu ketika ia menangis, bersandar dan bicara tentang makna-makna yang tinggi dan Isyaraat yang menakjubkan. Ketika ditanya tentang ini, ia menjawab "Dulu waktu Dzunnun al-Misri masih hidup, aku tidak berani berbicara tidak berani bersandar pada mihrab karena menghormati beliau. Sekarang beliau telah wafat, dan seseorang berkata padaku padaku : berbicaralah!! Engkau telah diberi izin".

Cinta dan ma'rifat
Suatu ketika Dzunnun ditanya seseorang : "Dengan apa Tuan mengetahui Tuhan?". "Aku mengetahui Tuhanku dengan Tuhanku ",jawab Dzunnun. "kalau tidak ada Tuhanku maka aku tidak akan tahu Tuhanku". Lebih jauh tentang ma'rifat ia memaparkan : "Orang yang paling tahu akan Allah adalah yang paling bingung tentang-Nya". "Ma'rifat bisa didapat dengan tiga cara: dengan melihat pada sesuatu bagaimana Dia mengaturnya, dengan melihat keputusan-keputusan-Nya, bagaimana Allah telah memastikannya. Dengan merenungkan makhluq, bagaimana Allah menjadikannya".

Tentang cinta ia berkata : "Katakan pada orang yang memperlihatkan kecintaannya pada Allah, katakan supaya ia berhati-hati, jangan sampai merendah pada selain Allah!. Salah satu tanda orang yang cinta pada Allah adalah dia tidak punya kebutuhan pada selain Allah". "Salah satu tanda orang yang cinta pada Allah adalah mengikuti kekasih Allah Nabi Muhammad SAW dalam akhlak, perbuatan, perintah dan sunnah-sunnahnya". "Pangkal dari jalan (Islam) ini ada pada empat perkara: “cinta pada Yang Agung, benci kepada yang Fana, mengikuti pada Alquran yang diturunkan, dan takut akan tergelincir (dalam kesesatan)".

Karomah Dzunnun al-Misri
Imam al-Nabhani dalam kitabnya “Jami' al-karamaat “ mengatakan: “Diceritakan dari Ahmad bin Muhammad al-Sulami: “Suatu ketika aku menghadap pada Dzunnun, lalu aku melihat di depan beliau ada mangkuk dari emas dan di sekitarnya ada kayu menyan dan minyak Ambar. Lalu beliau berkata padaku "engkau adalah orang yang biasa datang ke hadapan para raja ketika dalam keadaan bergembira". Menjelang aku pamit beliau memberiku satu dirham. Dengan izin Allah uang yang hanya satu dirham itu bisa aku jadikan bekal sampai kota Balkh (kota di Iran).

Suatu hari Abu Ja'far ada di samping Dzunnun. Lalu mereka berbicara tentang ketundukan benda-benda pada wali-wali Allah. Dzunnun mengatakan "Termasuk ketundukan adalah ketika aku mengatakan pada ranjang tidur ini supaya berjalan di penjuru empat rumah lalu kembali pada tempat asalnya". Maka ranjang itu berputar pada penjuru rumah dan kembali ke tempat asalnya.

Imam Abdul Wahhab al-Sya'roni mengatakan: “Suatu hari ada perempuan yang datang pada Dzunnun lalu berkata "Anakku telah dimangsa buaya". Ketika melihat duka yang mendalam dari perempuan tadi, Dzunnun datang ke sungai Nil sambil berkata "Ya Allah… keluarkan buaya itu". Lalu keluarlah buaya, Dzunnun membedah perutnya dan mengeluarkan bayi perempuan tadi, dalam keadaan hidup dan sehat. Kemudian perempuan tadi mengambilnya dan berkata "Maafkanlah aku, karena dulu ketika aku melihatmu selalu aku merendahkanmu. Sekarang aku bertaubat kepada Allah SWT".

Demikianlah sekelumit kisah perjalanan hidup waliyullah, sufi besar Dzun Nun al-Misri yang wafat pada tahun 245 H. Semoga Allah me-ridlai-nya.

Wallahu a’lam.

Sowan ke para punggawa wali-wali Allah di tanah Mesir

Mesir selain terkenal dengan sebutan bumi pusat peradaban dunia (Ommu al Donya) dan Negeri seribu menara. dan banyak sebutan lain seperti bumi kinanah bumi para nabi. di sisi lain yang selama ini, bahkan penulis sendiri baru tahu kalau Mesir adalah satau satu peradaban Islam yang sangat maju dan menonjol pda masa Dinasti Fatimiyah, yang akhirnya memunculkan masjid sekaligus universitas Islam tertua yaitu Al Azhar Asyarif.

Pilosofi Lagu Gundul-Gundul Pacul

"Gundul - gundul pacul.... cul
Gemblengan...
Nyunggi-nyunggi wakul.... kul
Gemblengan...
Wakul nggimpang
Segane dadi sak ratan
Wakul nggimplang
Segane dadi sak ratan"



Tembang Jawa ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia.


Gundul adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Jadi Gundul adl kehormatan tanpa mahkota.

Pacul adalah Cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Jadi Pacul adl lambang kawula rendah, kebanyakan petani.

Gundul Pacul artinya adl bahwa seorang leader sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi teamnya.


Orang Jawa mengatakan Pacul adlh Papat Kang Ucul (4 yg lepas).


Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu Bagaimana dia menggunakan mata, hidung, telinga & mulutnya.


1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan teamnya.
2.Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata adil.


Jika Empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya.
Gembelengan artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.


GUNDUL-GUNDUL PACUL CUL
artinya Jika orang yg kepalanya sdh kehilangan 4 Indera itu mengakibatkan

GEMBELENGAN (= congkak/sombong).
NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL KUL (Menjunjung amanah team/org banyak) dg GEMBELENGAN (= sombong hati), akhirnya
WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh tidak bisa dipertahankan)
SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia2, tdk bermanfaat bagi kesejahteraan team/org banyak).


Semoga kita menjadi orang yg selalu mengemban amanah..
Amien..

Hidup Adalah Perjalanan

Dunia adalah tempat kita bersinggah sejenak menapakkkan kaki di bumi yang luwas ini. Tapi ingat kawan, dunia ini hanyalah salah satu kehidupan kita yang wajib kita lewati dan kita lakukan persiapan untuk meneruskan perjalanan kita ke dunia yang akan datang lagi, yaitu dunia yang hakiki. sebelum kita memasuki dunia yang abadi kita terlebih dahulu akan melewati beberapa tahapan alam yang pasti kita tempuh.