Laman

Ibnu Ato'illah Assakandary

Nama  lengkapnya adalah Syeikh Imam Tajuddin al Tarjamani al arifin abu al Fadil Abu al Abbas Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Abdurrahman  bin Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Husain bin Ato'illah al Judzaamy al Maliky al Sakandary al Syadzily. Kata judzaamy ini, di nisbatkan keturunannya yang asli arab karma kakek-kakeknya dari daerah Juddzam yang datang ke Mesir. lalu singgah di kota Iskandariah setelah masuknya islam di Mesir. Ibnu ato'illah lahir di Mesir pada masa abad tujuh hijriyah masa kejayaan ahli sufi dan ahli ilmu di Mesir.


Pertumbuhan Ibnu Ato'lillah berkembang besar di kota Iskandariyah.  Pada pertengahan abad ke tujuh hijryah pada  princianya ada tiga fase berikut ini:
Fase pertama: Ibnu Ato'illah mulai menuntut ilmu agama baik tafsir, hadis, fiqih, usul fiqh, bahasa arab dan lainya. Pada mulaya Ibnu Ato'illah mengingkari ajaran sufi sangat keras sekali, karma Ibnu ato' mulanya sangat panatik pada ilmu  dhohir atau fiqh.



Fase kedua: Mulai berguru kepada Abu al Abbas al Mursyi dan mulai mengenal dunia tashawuf dengan mengikuti thoriqoh al syadzaliyah, setelah Ibnu atto'illah mengingkarinya dan hanya panatik dengan ilmu dhohir saja. Kendati demikian Ibnu Ato'illah tetap menuntut ilmu-ilmu syari'ah juga. Seteleah Ibnu Ato'illah tahu bahwasanaya, ahli tashawuf adalah tidak hanya meninggalkan menuntuut ilmu dan ilmu syariat atau meninggalkan urusan duniawi saja.  akan tetapi ada yang sanagat lebih penting, yaitu, karma mengahrap ridho allah SWT.

Fase ketiga: Di mulai pengembaraanya hijrah ke Kairo sampai meninggalnya beliau di Kairo pada tahun 709 H. pada fase inilah Ibnu ato'illah mencapai puncak dan kesempurnaanya dari dua sisi sufi dan fiqhnya. Dari dua sisi inilah Ibnu ato'illah mengajarkan ajaran tashawuf dan fiqihnya.

Tentang guru-gurunya:
Iskandariyah pada masa Ibnu Ato'illah adalah, kota masa kejayaan dan pusat ilmu islam di Mesir.
Karna pada masa itu di Iskandariyah banyak sekali para ahali tafsir, hadis, fiqh dan ilmu-ilmu agama lainya. Di samping banyaknya para tokoh - tokoh tersebut, adalah banyaknya tokoh sufi juga di Iskandariyah, sehingga kesempatan emas itu, bagi Ibnu Ato'illah di gunakan semaksimal mungkin untuk menuntut ilmu dari para tokoh-tokoh besar, di sikandariyah ini. Di antara gurunya adalah:
1. al Faqih Nasisruddin bin Munir al Jarowy W. 683 H.
2. Syekh Syihabuddin Ahamad bin Ishaq al Abroquhy ahli Musnid Mesir W. 701 H.
3. Al Muhyi al Mazuny guru bahasa ibnu ato'illah
4. al Imam al Hafid Syarofuddin abu Muhammad Abdul Mu'min bin Kholaf al Dimyathi Imam besar dan ahli Hadis 705 H. guru hadisnya.
5. Syekh Muhammad bin Mahmud yang terkenal di panggil Syamsuddin al Asbihany. Ahli mantiq kalam usul dan falsafat. Ibnu ato'illah mengaji ilmu usul.
6. Syekh Abu Abbas al Mursyi, al maliky orang yang paling alim pada zamanya dan ibnu ato'illah mempelajari 12 tahun bersama al mursyi sehingga abnu ato'lah menjadi salah satu murud kesayanganya.
7. Syeikh abu Hasan Al Sadzily Ali Bin Abdullah.  Wafat di Kairo 606 H.
Ibnu Ato'illah menjadi muridnya dua sufi besar yaitu syekh abu al abbas al mursyi dan Abu Hasan Al Sadzali. Dan ibnu ato'illah mengarang kitab tentang manaqib dua gurunya tersebut dengan judul Lathaif al Mannan fi manaqib al Syeikh Abi Al Abbas dan gurunya abu Hasan Al sayadzaly.

Murid-muridnya ialah:
Ibnu Ato'illah adah seorang susfi faqih alim alamah dalam berbagai bidah disiplin ilmu. Yang dating di pengajian ibnu ato;illah sangat banyak sekali, ibnu ato' kalo mengaji sangat menyentuh hati dan meresap ke dalam sanubari, beliau sangat sempurna kema'rifatanya dalam ahli hakikat dan ahli thoriqah. Ibnu ato'illah menelurkan banyak sekali para fuqoha' dan para sufi yang terkenal di antaranya adalah :
Imam Taqiyuddin al Subky al tajjuddin  (pengarang kitab Thobaqot AlSyafi'iyah al Kubro)
Syeikh Dawud bin Umar yang terkenal ibnu BAkhilan penerus ibnu ato'illah did lam thoriah assadzaliyah. 733 H
Syekh Abu Abbas ahmad bin al Milq assakandary
Syekh Abu Hasan Ali al Qorofy

Kedukan Ibnu Ato'illah setelah wafatnya sang guru, Abi Al Abbas Al Mursyi ibnu Ato'illah mewaris ilmu gurunya ini, dan meneruskan menjadi mursyid thoriqoh assadzaliyah. Sebelum meninggalnya sang guru Ibnu Ato' sudah alim dan mengusai berbagai disiplin ilmu, sering mengajar fiqh di kota iskandariyah. Setelah itu pindah menuju kota Kairo untuk menetap di Kairo, guna mengajar dan menjadi penutun umat. Ibnu Ato'illah adalah salah satu Pengajar atau dosen  di universitas Islam tertua dan terbesar pada masa itu yaitu universitas al Azhar. Sehingga banyak ulama' besar yang simpati kepada Ibnu Ato'illah, di ataranya adalah dari guruny sendi r abi al abbas al mursy menyampaikan wejangan berkata. Tetaplah kamu memgang ilmu ini niscaa kamu akan jadi mufti dua madhab. Yang di maksut adalah madhab ahli dhohir (syari'ah ) dan Madhab Ahli hakikat (ilmu batin atau sufi) dan bersumpah al mursyi pemuda ini tidak akan mati kecuali sudah menjadi da'i kepada Allah.
Begitu jga penyaksian syekh Imam Al Dzahaby " ibun ato'illah menyampaikan pengajarannya duduk di kursi Masjid AL Azhar dengan ajaran kata-kata yang sangat meneyentuh hati, tampak tinggi sekali kematangan ilmunya dari para salafussholih dan banyaknya referensi ilmunya. Ibnu ato'illah sangat menakjubkan dan sangat mulya sekali. Dan masih anyak lagi penyaksian dari para ulama' ahli terpercaya ahli ma'rifat yang tidak sempat menyebutnya satu persatu.

Pengaruh Ilmu dan Karyanya adalah:
Sangat tampak sekali keihlasan ibu ato'illah dalam mengarang kitab salah satunya karya nomental Ial Hikam Ibnu ato'illah yang masyhur di syarah dan di kaji umat islam seantero dunia . di antara karya nya adalah:
  1. Ah kammul akidah
  2. usul mukodimatul wusul
  3. Tajul 'arus al hawi litadhibil nufus
  4. tuhfatul kholan fi sarah nasihatul ikhwan.
  5. Tanbih fi thorikil Qaum
  6. Tanwir fi isqotiddzadmir
  7. Hizbunnajah
  8. Hizbunnur watamamissurur
  9. al Hikam al Ato'illah
  10. Adua'
  11. Risalah Fissuluk
  12. Risalah fi da'wah ilattaqwa.
  13. Munajat Al Ato'illah
  14. Mawaidz
  15. Mitfahul Falah
  16. Wasiat ila ikhwnihi bimadinah al iskandariyah
  17. Wasiyah suhbatussam'i
Dan lain-lain yang jumlahnya kurang lebih 25 kitab.

Ibnu Ato'illah wafat di Kairo tepatnya di Madrasah Al Manshuriyah 13 jumadil akhir 709 H. jenazahnya di iringi oleh banayak sekali murid-murid dan pengikutnya di makamkan di Qorrofah dekat bani wafa di sampingya makam Muhammad sayidunnas,Abi Jamroh dan para lama' lainya tepatnya di leren gunung Mkattam dekat benteng sholahuddin al Ayuby, semoga arwahnya selalu di rahmati Allah amiin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar