Laman

Syeikh Imam Busyiri (Shohibul qosidah Burdah) Bagian I

Imama Bushiri shobibul madh atau pengarang qosidah burdah itu bernama lengkap, Syarofuddin Muhammad bin Sa'id bin Hamad bin Abdullah Al Shonhaji al Dalaashi al Busyiri al Dalaashiri.
Masjid Imam Busyiri dan Makamnya di Alexandiria Mesir

Imam Bushiri di lahirkan di desa Dalaash Maroko. pada tahun 608 H/1212 M. Imam Bushiri lahir pada masa keemasan ulama'-ulama' besar  pada abad 7 hijriyah, di antara ulama' yang masyhur pada masa itu ialah Syeikh Ahmad Badawi (678 H) Syeikh Ibrahim ad Dasuqy (672 H) Syeikh Izzuddin bin Abdussalam (660 H) Syeikh Abu Hasan Assazdali (656 H) syeikh Ibnu Atto' Assakandari (709 H) dan Syeikh Ibnu Daqiq  Al 'Aidi (702 H).


Imama Bushiri mengambil sanad sufinya, thoriqoh Al Sadzaliyah dari Syeikh Abi al Abbas al Mursyi al Syadzili (676 H), yang sekarang makam Imam busyiri di sebelah Masjid Al Mursyi yang terdapat di bawah masjid al Mursyi makam sang guru ini. Syeikh Abi al Abbas al Musryi adalah murid dari Imam Abi al Hassan al Sadzili. Makam imam Abi al Hassan terdapat di profinsi Bahr Ahmar Mesir kurang lebih 500 KM dari Kairo ke barat dekat perbatasan dengan Sudan.
Imam Busyir mempuyai murid yang terkenal ialah al 'Izz bin Jama'ah.

Makam Imam Busyiri
Qosidah Imam Bushiri terkenal di seluruh dunia dengan lantunan "Maulaya solli wa salim daiman abada 'ala habibikalkhoiri kholki kullihimin"  qosidah ini sudah sangat masyhur di lantuntan banyak umat Islam di seluruh penjuru dunia terkenal karna pujianya kepada nabi besar Muhammad SAW. Apa sebenarnya qosidah atau pujian ini sehingga sampai sekarang qosidah ini masih sangat eksis tak tergerus oleh badai masa selama 7 abad terakhir ini. Sebelum kita mengetahui qosidah tersebut penulis sedikit mengantarkan biografinya. Imam Busyiri teryata gemar sekali menulis khat arab mengarang dan mengarang lagu-lagu  atau nudum. Imam Busyiri adalah salah satu ulama' penya'ir sufi yang terkenal pada masanya. Selain qosidah burdah Imam bushiri mempuyai si'ir lain di antaranya ialah Umu  al Quro berjumlah 636 baris (bait). si'ir Dakhr al Ma'adi fi wasni banat Su'ad, 206 baris (bait) dan qosidah amdahu li fika 99 baris (bait) qosidah Imama busyiri sangat lepas sekali dan balagohya tinggi, memuji keagungan Nabi Muhammad SAW. Begitu juga qoasidah-qasidahnya sangat menakjubkan dan berbeda dengan yang  lain. 


Imam Busyiri Wafat di Iskandaria (Alexandria) Mesir pada tahun 694 H. yang sekarang makanya masih banyak di kujungi para umat islam dari Iskandari maupun dari seluruh dunia.

Qasidah Burdah adalah salah satu qasidah Imama Bushiri yang sangat terkenal di kalangan umat islam di penjuru dunia. adapun Burdah ini berjumlah 162 bait pada kitab Kasyfu Dunun, 160 bait di kitab Dewan al Busyiri dan menurut Ibnu Asyur berjumlah 171 bait. Menurut Hajie al Khalifah burdah terbagi menjadi 10 bagian, diantaranya; 12 bait tentang pembukaan qasidah, 16 bait tentang hawa nafsu, 30 tentang pujian kepada Nabi Muhammad SAW., 19 bait tentang kelahiran Nabi, 10 bait tentang do'a , 17 bait tentang pujian kepada Al qur'an, 13 bait tentang sejarah mi'raj nabi Muhammad, 22 bait tentang Jihadnya atau usahanya. 14 bait tentang istigfar dan 9 bait tentang munajat. 
Tempat Wudlu di halaman Masjid Imam Busiyri

Sejarah sebab mengarang dan munculnya qasidah burdah ini ialah, seperti di ceritakan oleh Imam Bushiri, ini ketika Iamam Busyiri terkena musibah cobaan penyakit lumpuh lalu dia di beri kesembuhan oleh Allah SWT. ketita tidur dia bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. dan Nabi mengusap tangannnya yang berkah itu. lalu pada keesokharinya Imama Busyir keluar rumah dan bertemu dengan sebagian orang fakir, lalu berkata, ya Sayidi (Imam Busyir) saya mohon supaya untuk memberikan qasidah kepada sayan yang menerangkan pujian kepada Nabi Muhammad itu. lalu Imam Bushri menjawab qasidah yang mana?. si fakir menjawab timpalan pertanyaan Imama Busyiri. qasidah yang di mulai dengan " Amin tadzakkuri jironin...."  lalu Imam Bushiri memberikan qasidah itu dan berlalulah cerita ini sampai kepan orang-orang, sehingga sampai pada salah seorang perdana Mentri raja Ad Dzahir yang menulis ulang  qasidah ini dan bernadzar tidak akan mendengarkan qasidah ini kecuali dia dengan keadaan tidak memakai alas kaki dan tidak memakai tutup kepala. ini di lakukan karna dia percaya dengan berkah burdah Imam Bushiri. dia dan keluargannya mengambil berkah dari qasidah burdah ini. lalu orang-orang banyak yang tahu  barokah qosidah baik mengenai urusan agama dunia dan akhirat.

Bersambung pada judul " mengapa di namakan Burdah".. Bag.II

http://mbahshodiq.blogspot.com/2011/07/imam-bushiri-bag-ii.html
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di ambil dari sari kitab Syeikh Ibrahim al bajuri dan Syifa'ul qolb al jareh Ibnu Asyur.

10 komentar: